“Saya
bisa mengenal PMII lebih jauh melalui buku ini. Hasrat kuat para mahasiswa NU
untuk mendirikan organisasi di bawah naungan NU memberi hasil yang yang tidak
sia-sia. Hal ini terbukti dari sejak awal berdirinya, 17 April 1960 sampai saat
ini, 17 April 2016 PMII mampu berdiri kokoh di tengah dinamika perjalannya.
Buku ini merupakan sumbangsih pemikiran mahasiswa NU yang akan menjadi bagian
dari khazanah literatur tentang ke PMII-an. Semoga para pemuda-pemudi Nahdliyin
bisa terus berkontribusi untuk bangsa dan negara.”
Syarifaeni
Fahdiah., Ketua Umum Korps HMI-Wati
Cabang Ciputat
“Buku
yang sangat menarik untuk ditelaah para kader Muda PMII dan dimuraja’ah para
senior PMII. Buku ini menggambarkan posisi strategis PMII saat ini dan di masa
depan. Dengan bahasa yang membuat penasaran pembaca, penulis muda yang
merupakan kader muda potensial PMII ini telah menawarkan gagasannya yang sangat
brilian.”
Dr.
Akhmad Saehudin, M.A., Dosen Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
“Buku
karya sahabat saya ini memperkuat keyakinan saya bahwa PMII tidak akan pernah
putus berkontribusi terhadap bangsa dan negara di manapun dan kapanpun. Para
aktivis PMII wajib percaya diri dan katakan “saya generasi bangsa !”.
Ahmad
Ridwan Hutagalung., Ketua Majelis Pembina
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Komisariat Fakultas Adab dan
Humaniora.
Buku
karya sahabat Ahmad Hifni ini menerangkan sejarah panjang PMII. Ia juga menyalurkan pikiran dan gagasannya
terkait bagaimana menjadi kader PMII dalam berdinamika di kampus dan merespon
isu-isu kontemporer. Buku ini wajib dibaca khususnya bagi kader-kader PMII agar
tidak buta sejarah, berintegritas, unggul dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
Muhammad
Huda Prayoga., Ketua Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat
“Membaca
buku Menjadi Kader PMII, seperti menghadirkan lagi memori
kolektif masa lalu yang menjadi ‘ruang’ diaspora setiap orang yang terkait
dengannya. Bergelut dalam diaspora keilmuan dan budaya untuk memasuki ‘arena
kontestasi’ yang sebenarnya, bukan untuk mencari yang menang dan kalah, tetapi
meneguhkan kembali identitas sekaligus untuk selalu menjadi ‘anfa’uhum
linnas’.”
Siti
Amsariah HM, M.Ag., Alumni Aktivis
Perempuan PMII dan Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
“Bagi
saya buku ini merupakan oase di tengah keringnya inisiatif pemuda, terutama
aktivis untuk menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Sahabat Ahmad
Hifni telah menggugah dan mengisi kekeringan ini dengan bentuk sebuah buku.
Buku ini akan mengokohkan nama PMII dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia
sekaligus bukti bahwa aktivis PMII masih siap dengan pergulatan pena. Selamat
Harlah ke-56 PMII.”
Junaidi Denay., Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Pelajar Merangin Jabodetabek
“Banyak alumni
PMII yang menjadi intelektual muslim. Mereka mengabdi di pemerintahan,
wiraswasta dan tenaga pendidik. Tapi kader muda yang menulis masih bisa
dihitung jari. Sahabat Ahmad Hifni adalah kader terbaik PMII yang lahir dari PMII
Komfaka yaitu komisariat tertua di Ciputat. Membaca buku ini mengingatkan saya
pada sosok Mahbub muda.”
Muhammad Nur
Azami., Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat
Fakultas Adab dan Humaniora
Buku saudara
Ahmad Hifni, Menjadi Kader PMII, menjadi salah satu buku yang sangat menarik
dan penting untuk dibaca oleh seluruh kader PMII agar setiap kader mempunyai
pijakan pemikiran dan ideologi yang kuat. Saya berpandangan PMII masih sangat
relevan kehadirannya dalam konteks keindonesiaan, bahkan global.
Zuhairi
Misrawi., Intelektual Muda Nahdlatul Ulama
“Buku ini
penting sebagai tambahan bagi tafsir-tafsir ideologi dan gerakan PMII. Dengan
membacanya kita mendapat dua hal sekaligus. Pertama interpretasi
ideologi-gerakan PMII. Kedua inspirasi agar aktifis harus menulis.”
Rafsanjani.,
Ketua Umum Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat
If you are
not part of the solution, you are part of problem
“Menjadi
Kader PMII adalah menjadi problem solver, bisa melepaskan dari masalah dan
beban yang memasung, membelenggu fisik dan pikiran negara bangsa, sebagaimana
misi mulia para Nabi sepanjang sejarah peradaban. Buku karya Sahabat Ahmad
Hifni ini menjadi solusi, putera bangsa yang hebat berikhtiar dan beramal
ilmiah. Ilmu dan baktinya diberikan, khidmatnya untuk rakyat dan ilahi. Buku
ini layak menjadi pegangan seluruh kader PMII se-Indonesia, sebuah negeri yang
dijarah gangster dan kapitalis hingga detik ini. Dalam pergerakan, akan engkau
temukan berkah. Selamat Sahabat.”
0 comments:
Post a Comment